Purwokerto, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIB Purwokerto kini menghadirkan inovasi baru dalam penyajian makanan bagi para warga binaan yang sedang dalam pembinaan. Diluncurkan hari ini, sebuah program unik telah diterapkan di lapas tersebut dengan menggunakan daun pandan sebagai aroma yang wangi di nasi cadong para warga binaan.
Inovasi ini merupakan arahan dari Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, Kadiyono yang mengenalkan metode baru dalam memasak nasi. Daun pandan, yang umumnya digunakan dalam hidangan tradisional, kini memberikan sentuhan istimewa pada hidangan warga binaan.
Menurut Eka Fitri Setiawan selaku Kasubsi Perawatan Lapas Narkotika Purwokerto, daun pandan memiliki aroma yang khas dan mampu memberikan sensasi berbeda pada makanan. "Kami melihat potensi yang besar dalam daun pandan untuk menciptakan pengalaman kuliner yang lebih baik di dalam lapas. Selain aroma yang wangi, daun pandan juga memberikan kelembutan alami pada nasi, " kata Eka.
Proses penyajian nasi dengan aroma daun pandan ini dilakukan dengan hati-hati oleh para petugas dapur dan tamping dapur di LPN Purwokerto. Daun pandan segar dicuci bersih kemudian direbus bersama nasi yang akan dimasak. Ketika nasi matang, aroma harum/wangi dari daun pandan meresap sempurna ke dalam butiran-butiran nasi.
Reaksi para warga binaan terhadap inovasi ini pun sangat positif. Salah seorang warga binaan, Saeful, menyatakan, "Saya merasa senang dan terkesan dengan perubahan ini. Nasi di sini sekarang memiliki aroma yang sedap dan membuat makanan terasa lebih nikmat."
Tidak hanya memberikan pengalaman kuliner yang lebih baik, inovasi ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam meningkatkan semangat dan kesejahteraan para warga binaan. Diharapkan bahwa dengan adanya perubahan seperti ini, para warga binaan dapat merasa lebih dihargai dan terinspirasi untuk melakukan perubahan positif dalam hidup mereka.
Dengan adanya inovasi penggunaan daun pandan sebagai aroma yang wangi di nasi, Lapas Narkotika Purwokerto menjadi contoh lapas yang berpikiran maju dan berupaya memberikan perubahan positif dalam sistem pemasyarakatan. (MAA)